Pasang iklan di sini
Medan | cybernasionalnews.id - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, meresmikan pembangunan dan pengoperasian underpass HM Yamin di Kota Medan, Rabu (15/1/2024). Underpass ini diproyeksikan untuk mengurai kemacetan di Simpang Jalan HM Yamin, Gaharu, dan Jawa. Bobby mengatakan, selain karena banyaknya kendaraan yang melintas, kemacetan di persimpangan juga diperparah karena salah satu jalan di dekat persimpangan merupakan jalur perlintasan kereta. Karena itu, buku tutup plang kereta harus dilakukan. Ini tentu membuat arus kendaraan semakin padat. "Mudah-mudahan sesuai dengan fungsinya underpass ini, bisa mengurangi kemacetan," ujar Bobby usai melakukan peresmian. Epilog, Memuliakan Pepohonan "Karena saya sudah sampaikan, hari ini kami juga sudah saksikan, (persimpangan) ini sangat dekat dengan stasiun utama kereta di Kota Medan. (Jadi ini) ada perlintasan jalan, setiap 10 menit biasanya (buka) tutup karena lansiran dari kereta lewat," tuturnya. Bobby juga mengaku bangga karena seluruh pengerjaan underpass ini dilakukan pekerja yang berasal dari Kota Medan. "Ini underpass pertama yang memang didesain, dirancang, digambar sama orang lokal kita dari Medan. Ini terpakai pengerjaannya dari USU (Universitas Sumatera Utara) dari lokal semua, pengerjaan juga dari lokal semua," ujarnya. "Ini salah satu menunjukkan bahwa di Medan ini juga mampu untuk mengerjakan hal-hal yang besar sebenarnya," katanya Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Topan Ginting, mengatakan pengerjaan underpass ini memakan waktu 16 bulan dengan anggaran Rp 163 miliar. "Seluruhnya ditanggung oleh APBD Kota Medan, melalui Dinas Sumber Daya Air Bidang Marga Bidang Konstruksi," ujar Topan saat memberikan sambutan di peresmian Underpass HM Yamin. Dia mengatakan, secara struktur underpass ini memiliki panjang 426 meter dengan panjang terowongannya 26 meter dan lebarnya 10 meter. Lalu, di samping underpass juga tersedia tempat yang cukup lebar, yang memungkinkan untuk kegiatan pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Mungkin nanti atas arahan dari Pak Wali Kota, mungkin juga, kalau memang nanti secara analisis diperkenankan, bisa digunakan juga sebagai tempat pedagang UMKM," ujarnya.
Proyek ini dikerjakan oleh PT . Galih yang dipimpin oleh direkturnya Dedy Sumaryono S.T , kepada awak media CNN beliau mengatakan " proyek ini yang awalnya direncanakan selesai 2 tahun namun bisa diselesai dalam waktu 16 bulan, dan biaya yg awalnya hampir 170 miliar tapi dapat dihemat 163 miliar dengan perawatan sampai selama 2 bulan kedepan setelah itu menjadi tanggung jawab pemko medan dalam perawatannya, adapun hambatan yang kita hadapi selama pengerjaan adalah cuaca dan ada sedikit longsor tapi bisa kita atasi hingga proyek ini selesai desember 2024 kemarin" jelasnya.
Harapan masyarakat kota medan Prestasi yang dikerjakan oleh PT.Galih bisa menjadi contoh buat PT lain yang masih mengerjakan beberapa proyek proyek pemko medan yang belum selesai sampai sekarang seperti Islamic Center, Lapangan Teladan, Lapangan Merdeka dan lainnya.
(CNN)
