Belawan| cybernasionalnews.id - Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Belawan berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang terjadi di wilayah Medan Marelan. Empat pelaku berhasil diamankan, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025, sekitar pukul 17.30 WIB, ketika korban Abdullah (49), seorang wiraswasta, sedang berbuka puasa bersama keluarga. Saat itulah saksi, Sarani, melihat beberapa orang tak dikenal berada di dalam rumah korban dan langsung meneriaki mereka sebagai maling. Para pelaku melarikan diri menggunakan mobil Toyota Avanza BK 1219 XE ke arah Desa Klumpang.
Korban yang kembali ke rumah menemukan pintu tokonya sudah dirusak, dan sejumlah barang dagangan, termasuk pakaian serta TV LED merek Samsung, hilang. Bersama keluarganya, korban berusaha mengejar para pelaku.
Berkat laporan cepat dari warga dan patroli aktif kepolisian, tim gabungan Unit Pidum Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan dan Tim Macan Belawan berhasil menangkap empat pelaku, yaitu Taufiq Wahyu Hidayat (23), sopir Bambang Irawan (33), sopir Sakti Simanjuntak (44), buruh TKBM Budi alias Akiat (50), wiraswasta
Dari tangan para pelaku, polisi menyita berbagai barang bukti, termasuk mobil yang digunakan untuk melarikan diri, pakaian hasil curian, senjata tajam, linggis, dan kunci T.
Hasil pemeriksaan awal mengungkap bahwa aksi ini telah direncanakan sebelumnya di rumah salah satu pelaku. Dua orang lainnya, Faisal dan Yudi, masih dalam pengejaran (DPO). Selain itu, hasil tes urine menunjukkan bahwa para pelaku positif mengonsumsi methamphetamine.
Kapolres Pelabuhan Belawan menyatakan bahwa pihaknya akan terus memburu pelaku lainnya dan menindak tegas kasus kriminalitas di wilayahnya.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan. Kejahatan akan kami tindak dengan tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Saat ini, para pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Pelabuhan Belawan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut
(CNN)
